Search This Blog

Sejarah Singkat Berdirinya Al Washliyah

Tuesday, January 29, 2013


Medan - Al Jam’iyatul Washliyah merupakan salah satu organisasi Islam yang ada di Kota Medan, dan juga merupakan Organisasi Masa terbesar di Sumatera Utara, Organisasi ini didirikan pada 30 November 1930 dan bertepatan 9 Rajab 1349 H di kota Medan,Sumatera Utara. 

Al Jam’iyatul Washliyah yang lebih dikenal dengan sebutan Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda. Sehingga para pendiri Al Washliyah ketika itu turut berperang melawan penjajah. Tidak sedikit para tokoh Al Washliyah yang ditangkap Belanda dan dijebloskan ke penjara hingga menjadi shahid.


Tujuan utama berdirinya organisasi Al Washliyah ketika itu sebagai sarana pemersatu umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan. Perselisihan tersebut merupakan bagian dari strategi Belanda untuk terus berkuasa di bumi Indonesia, kemudian Organisasi Al Washliyah menggalang persatuan ummat untuk melawan penjajahan belanda di muka bumi indonesia ,hingga diraihnya kemerdekaan. 

Penjajah Belanda yang menguasai bumi Indonesia terus berupaya agar bangsa Indonesia tidak bersatu,sehingga mereka terus mengadu domba rakyat. Segala cara dilakukan penjajah agar rakyat berpecah belah. Karena bila rakyat Indonesia bersatu maka dikhawatirkan bisa melawan pejajah Belanda. Upaya memecah belah rakyat terus merasuk hingga ke sendi-sendi agama Islam. Umat Islam kala itu dapat dipecah belah karena disibukkan dengan perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan cabang dari agama (furu’iyah). 

Kondisi ini terus meruncing,hingga umat Islam terbagi menjadi dua kelompok yang disebut dengan kaum tua dan kaum muda. Perbedaan paham di bidang agama ini semakin hari semakin tajam hingga pada tingkat meresahkan. Perselisihan di kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya kota Medan pada masa itu mendorong para pelajar yang menimba ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli Medan, yang saat ini bisa disaksikan langsung di belakang Mesjid Jalan Bengkok(jalan Mesjid) Daerah Kesawan, para pendiri Al Washliyah terus berupaya untuk mempersatukan kembali umat yang terpecah belah.

Perselisihan faham antara kaum tua dengan kaum muda tentang masalah ibadah. membuat kaum pelajar yang menimba ilmu di madrasah Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) Medan resah. Para siswa tersebut memiliki perkumpulan pelajar yang bernama Debating Club (Perkumpulan Debat/diskusi). Dalam diskusi-diskusi rutin di perkumpulan itu sering dibahas tentang masalah-masalah yang tengah terjadi pada umat Islam dan salah satunya mengenai perbedaan pendapat di tubuh umat Islam.

Diskusi mencapai puncaknya pada bulan Oktober 1930. Di awal bulan itu diadakan pertemuan di kediaman Yusuf Ahmad Lubis, di Jl. Glugur kota Medan. Pada pertemuan yang dipimpin Abdurrahman Syihab dihadiri oleh Yusuf Ahmad Lubis, Adnan Nur, M. Isa dan beberapa pelajar lainnya. Dalam pertemuan itu disepakati untuk memperbesar perkumpulan pelajar yang mereka miliki yaitu Debating Club. 


Untuk menindaklanjuti hasil rapat di tempat Yusuf Ahmad lubis, selanjutnya diadakan pula pertemuan kedua di rumah Abdurrahman Syihab di Petisah, kota Medan yang dihadiri  oleh Ismail Banda, Yusuf Ahmad Lubis, Adnan Nur, Abdul Wahab, dan M. Isa. Disepakati dalam pertemuan itu untuk mengundang alim ulama, tuan-tuan guru dan para pelajar lainnya pada pertemuan yang lebih besar yang direncanakan pada 26 Oktober 1930 di Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) Medan.

Upaya mempersatukan umat Islam terus dilakukan dan akhirnya terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah sebagai sarana pemersatu sesuai dengan namanya ”Perkumpulan yang menghubungkan”. Maksudnya adalah menghubungkan manusia dengan Allah Swt. dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat Islam), sehingga terjalin tali silaturrahmi  yang erat.

2 comments

  1. Makasih info nya sangat bermanfaat.http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/71.gif

    ReplyDelete
  2. kenapa madrasah Maktab Islamiyah Tapanuli tsb tidak pernah dipugar sebagai cagar budaya medan ? dan nama2 pendiri AW seperti Arsyad Thalib Lubis dkk tidak diusulkan menjadi salah satu nama jalan di sekitar Kesawan Medan? seperti nama jl.stadion teladan telah berganti nama... ayo .. petinggi AW menjadi bahan renungan..

    ReplyDelete

 

Most Reading